Selasa, 18 Desember 2012

Dies Natalis Liga Mahasiswa NasDem

SETAHUN SUDAH KU BERJUANG BERSAMA LMN

Oleh : Syuhada Gultom


Setahun sudah menjalani hari-hari dengan penuh semangat, ntah apa yang mendorongnya, ntah siapa org di belakangnya, ntah bagaimana caranya tetap setia berjuang, ntah kenapa ia korbankan org2 yg ia sayang, ntah makhluk apa yang selalu bersamanya, aku heran, banyak org yg mencela mereka yang tergabung di dalamnya, menghinanya, mengejeknya, mengucilkannya, menyingkirkannya bahkan menyebut mereka sebagai anak haram zaman, tapi tak sedikitpun semangat mereka luntur..... Hey anak haram zaman! Biarlah haram bagi zamannya, tp tidak bagi Negeri tercinta. Teruslah berjuang sahabatku kader2 Restorasi.


Pintaku ya Allah, Cabut saja nyawa kami dengan izinMu
Jika kami tak berbuat apapun, dan menjadikan Negeri ini gagal #SP

Selamat Ulang tahun Liga Mahasiswa NasDem, jadilah tulang punggung gerakan perubahan Restorasi Indonesia yang kita cintai ini "Kembalikan Kithon Gerakan Mahasiswa"

09 November 2012

Membangun Pola Follower Leadership




Oleh : Syuhada Gultom

Jika bicara tentang pemimpin (leadership), asumsinya adalah keberadaan seseorang yang membawahi sebuah Organisasi, baik dalam Negara, Agama, Perusahaan, Adat, ataupun memimpin suatu wilayah tertentu.  Apa yang mengantarkan Seseorang dikatakan sebagai seorang Pemimpin yang otentik? Tentu kita pahami bahwa ada proses yang harus di lalui pemimpin tersebut.

Namun, proses seperti apa yang di maksud dalam pencapaian karir yang menanjak ini? Apakah posisi ini dapat di raih ketika seseorang mempunyai wajah yang paras dan tampan? Atau seseorang mempunyai tanah yang luas dan memiliki kerbau yang banyak? Dan atau seseorang yang mempunyai kelebihan dalam bela diri semata? Ohh… tidak! Tentunya Posisi yang menanjak ini dicapai melalui proses atau pengembaraan. Dalam mengembara, seorang leader atau  pemimpin harus mempunyai prestasi dan berhasil di berbagai macam perjuangan, Pemimpin harus berdiri  sama dan senasib dengan para pengikutnya (follower), pemimpin selalu berfikir dan bertindak untuk mewujudkan  “kepentingan bersama” yang dibekali  gagasan–gagasan progresif dan mempunyai nilai positif yang mampu menaklukkan fikiran pengikutnya, tanpa harus memobilisasi massa atau membujuk orang untuk mengikutinya.

Berkaca Pada Tjokroaminoto dan Muridnya Bung Karno

Indonesia pernah mempunyai follower leadership, sedikit mengutip dari “tempo interaktif SELUSUR”Haji Oemar Said Tjokroaminoto, yang mana Bapak politik umat Nasional ini adalah pemimpin besar Sarekat Islam (SI) yang paling terkemuka. Sebagai seorang pejuang pergerakan yang memegang tampuk kepemimpinan Central Sarekat Islam (CSI). Putra kelahiran Bakur, sebuah desa di Madiun, pada 16 Agustus 1882 ini tidak sebatas Pemimpin terkemuka Sarekat Islam, melainkan menjadi guru bagi para Pemimpin-pemimpin Bangsa kita, diantaranya Presiden RI Pertama Soekarno dan Semaoen , pendiri Partai Komunis Indonesia. Soekarno pernah tinggal di salah satu kamar berlangit-langit rendah di loteng.

Tjokroaminoto memang membuka pintu rumahnya untuk orang-orang muda yang tertarik pada pemikiran politiknya. Salah satunya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, yang pindah ke Surabaya pada 1923, selulus dari Europeesche Lagere School-sekolah dasar Eropa khusus untuk kalangan Eropa dan yang berdarah Indo-Eropa.
Kehidupan Tjokroaminoto pada masa itu sangat sederhana dan patut untuk di jadikan sebagai panutan bagi pemimpin masa kini, dalam memimpin sebuah Negara atau Organisasi yang ada masa kini. kehidupan seperti beliau sangat sulit untuk menemukan orang yang meniru cara memimpin dan dan cara memperjuangkan sebuah Partai Islam pada masa lampau.

Presiden RI pertama Soekarno  yang  juga salah satu murid dari Tjokroaminoto. Juga termasuk Follower leadership, dimana di setiap  sang Proklamator ini  ber-Pidato, Berjuta-juta Rakyatnya datang untuk mendengarkan tanpa ada unsur Paksa atau bujukan, Masyarakat datang dengan kesadaran bahwa betapa Pentingnya mendengarkan Pidato Bung Karno ( panggilan akrab ) dan mengikuti apa-apa saja yang di Gagas oleh Putra sang fajar ini.

Adanya Jalan Pintas untuk Berkuasa

Tanpa mengindahkan apa itu pengembaraan atau proses dalam mencetak watak seorang pemimpin yang otentik. Dewasa ini, banyak orang yang kehausan kekuasaan, mendefenisikan bahwa memimpin adalah suatu kehormatan belaka, apapun dilakukan demi tercapainya keinginannya, tanpa memikirkan betapa besar tanggung jawabnya. Para Kapitalis yang punya kekuatan materil yang kuat dan Popularitas yang tinggi dapat memanfatkan orang-orang yang bekerja sbagai konsultan politik. “wani piro”  istilah ini seolah-olah menjadi kebudayaan dalam merebut kekuasaan, dimana jika seorang kandidat yang menginginkan suatu Kekuasaan, maka Konsultan politik dapat bekerja untuk memenangkannya, hal ini juga dimuluskan oleh Pemilih yang pragmatis, dimana mereka juga kebingungan memilih satu dari banyaknya kandidat yang memang tidak jauh berbeda dari kandidat satu dan kandidat lainnya.

Otentik berarti tidak palsu, tidak meniru, jenuin, orisinil, asli, valid, real. Jadi, Pemimpin yang otentik ialah, sebagaimana dijelaskan Husain Heriyanto, ‘ Manusia otentik adalah manusia yang menjadi diri sendiri bukan orang jiplakan, bukan orang tiruan, Pemimpin otentik adalah pemimpin yang mempunyai sikap dan pendirian sendiri. Otonom, berdasarkan kesadaran hati nuraninya. Bukan hanya bisa membeo, atau ikut mode, pendapat umum, atau hanya mengandalkan Konsultan Politik

Seharusnya Seorang Leader harus mampu menarik pengikutnya dengan gagasan-gagasan maju dan Frogresif, yang mungkin dituangkan dalam tulisan-tulisan kritis, kegiatan-kegiatan sosial, dan berbagai media lainnya tanpa tergantung kepada Konsultan politik.

Syuhada Gultom (Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem)

Selamat datang di www.syuhadagultom.blogspot.com

Bontot Bukan Berarti Manja !

Nama ku Syuhada Gultom, aku dilahirkan di sebuah desa di pelosok Tapanuli Utara pada 04 Agustus 1989 lalu, aku adalah anak ke empat dari buah perkawinan seorang ayah S.Gultom dan ibu R.Simatupang setelah Rapi Dhani Gultom, Sitti Khodizah Gultom, dan Pran Saleh Gultom. Aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana, Ayahku hanya seorang Guru SD, sementara Ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga dan Petani desa.Namun semua itu tidak mengecilkan ku, karena ayah dan ibuku selalu mengajarkan aku bagaimana cara menikmati hidup dengan ajaran-ajaran Agama dan ajaran-ajaran sosial. Ayah dan Ibuku lah yang membuat Semangat yang ada dalam diri ini tak pernah pudar, mereka mengajari ku bagaimana berlari mengejar Impian, dan aku melakukannya dengan rendah hati. Terimakasih Ibu, terimakasih Ayah, Love u ....

Sekarang, aku berada jauh dari mereka yang ku sayangi, stelah belasan tahun hidup bersama mereka, akupun harus berpisah karena aku punya mimpi besar dan dan nantinya akan ku berikan kepada mereka sebagai tanda penghormatan dan pengabdian kepada kedua Orang Tua yang mengasuhku ku. saat ini yah, bu, anakmu sedang menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Univ. Nasional, anakmu juga sedang di besarkan di Liga Mahasiswa NasDem, dan bontot mu ini sekarang tengah belajar dewasa di Populis Institute, Percayalah wahai orangtua ku, anakmu akan selalu berbuat yang Terbaik, membesarkan nama keluarga dan selalu menjaga martabat dan kehormatan keluarga besar Bpk. S.Gultom, Semoga selalu dalam lindungan Allah S.W.T. Amin ..

Sekilas tentang diri ku
Blog Ini adalah rumahku, semua tentangku akan ku simpan  disini.
semoga bermanfaat...

Salam
merdeka.. !