Selasa, 01 April 2014

Profil Singkat Syuhada Gultom




Syuhada Gultom, Pria Kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara 04 Agustus 1989; umur 24 Tahun. Merupakan intelektual dan politisi muda Indonesia yang diusung oleh partai NasDem. Mengemban tugas dalam berorganisasi sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 02 Pangaribuan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara sebagai ketua Pratama Pramuka pada tahun 2002. Lanjutanya, menjadi Wakil Ketua Osis Pada Tahun 2003.

Tak hanya itu, Kegiatan Organisasi seakan mendarah daging dalam dirinya, Semasa Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 01 Pangaribuan, dirinya kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua Pramuka pada tahun 2004-2005. Kemudian, ditahun 2005-2006 menjadi Wakil Ketua Osis, dan menjadi ketua panitia Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka se-Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2006.

Bagi bung Gultom, panggilan akrabnya Syuhada Gultom, Organisasi merupakan bentuk nyata menjadi seorang pemimpin. Tak khayal, dalam perbauran dilingkungan masyarakat pun dirinya kembali mengemban amanat sebagai Ketua Dewan Kerja Ranting Se-Kecamatan Pangaribuan yang membawahi  lima ratus anggota.

Merintis karirnya menjadi seorang pemimpin, tak hanya puas mengikuti organisasi kecil sewaktu sekolah. Menjadi politisi muda dengan berfikir secara intelektual yang pada akhirnya ditahun 2009 ia memilih masuk perguruan tertinggi tertua kedua di Indonesia yaitu Universitas Nasional (Unas) atau lazim disebut sebagai Kampus Perjuangan.

Menurutnya, Pemimpin adalah tokoh, garda terdepan dimana pada setiap geraknya adalah ilmu, ilmu kepercayaan diri, ilmu perubahan untuk kebersamaan. Memasuki kuliahnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Tak ubah dirinya untuk menjadi seorang pemimpin, kali ini ditahun 2010 hingga 2011 dirinya dipercaya memegang jabatan sebagai Ketua Bidang Media dan Kepustakaan Senat Mahasiswa FISIP UNAS.

Dan pada waktu yang sama Gultom menjadi peloppor lahirnya Komunitas Mahasiswa Batak (Kombat) dan dirinya di daulat sebagai Ketua Umum perdana organsasi tersebut. Kombat tak hanya organisasi daerah. Namun, Komunitas ini adalah pemersatu antara komunitas daerah yang satu dengan yang lainnya yang bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya budaya Batak.

“Seperti halnya Bhineka Tungga Ika, Berbeda-beda namun tetap satu,” Kata Gultom.

Terjun kedalam dunia Politik merupakan suatu keharusan. Dimana dalam dunia politik, negara butuh sosok pemuda yang akan menjadi gerakan perubahan politik panas di Indonesia, seperti dikatakan pengusung partai Nasdem Surya Paloh bahwa Nasdem adalah “Gerakan Perubahan, Restorasi Indonesia”.

Setelah didirikannya partai NasDem , Syuhada Gultom kini adalah deklarator Liga Mahasiswa Nasdem (LMN) kemudian menjabat sebagai Ketua Departemen Riset dan Karya Ilmiah. Lalu di tahun 2012 diangkat sebagai Ketua Bidang Kuliah Kerja Lapangan masuk dalam struktur tertinggi di Liga Mahasiswa NasDem.

Dari LMN itulah dirinya tertarik akan partai NasDem, kenapa? Karena Nasdem adalah satu-satunya Partai Politik yang mengakomodir Aktivis Mahasiswa untuk berperan aktif didalam partai dan menjadi tulang punggung partai tersebut sekaligus estafet kepemimpinan dikemudian hari.

Kini, dari sebagian organisasi yang telah dirinya laksanakan, ia dicalonkan menjadi Calon Legislatif (Caleg DPR-RI) di daerah pemilihan Jawa Tengah 6 nomor urut 4. Karena, dirinya merupakan kader terbaik pada Liga Mahasiswa NasDem yang digagas oleh para mahasiswa yang berpikiran maju itu. Kenapa Jawa Tengah? Padahal dirinya terlahir di Sumatera Utara. Dirinya tidak ingin mengkotak-kotakan daerah yang akan dia pimpin untuk perubahan.





Senin, 12 Agustus 2013

Restorasi Nama di U.24 : 04 Agustus 2013

Abu Jahal naik berang. Biji matanya membulat seperti bola api yang marak menyala. Kemarahanya memuncak. Wajahnya bengis.
“Benarkah apa yang kamu katakan ini?” jerit Abu Jahal kepada Utbah.

“Benar, tuan Yasir dan keluarganya sudah menjadi pengikut Muhammad. Mereka sudah memeluk islam,” adu lelaki itu. Dia juga budaknya  Abu Jahal.“Apa buktinya?” Abu Jahal minta penjelasan.

“Malam tadi saya terdengar Yasir membaca apa yang selalu dibaca oleh Muhammad. Anak dan istrinya turut mendengar bacaan itu. Bukankah itu bukti yang jelas bahwa Yasir dan keluarganya sudah menjadi pengikut Muhammad?” Utbah berasa bangga apabila tuannya percaya dengan aduannya itu.

“Cis, bedebah Yasir. Hamba tidak sadar diri! Aku akan hukum dia!” kata Abu Jahal.Dia menyuruh Utbah memanggil Yasir bersama anak serta istrinya datang menghadap. Yasir, hambanya taat setia itu segera pergi.Tidak lama kemudian mereka sudah berada di depan Abu Jahal.

“Assalamu Alaikum wahai Abdul Hakam. Semoga Allah memberi hidayah kepada tuan.”  Kata-kata Yasir itu menambah lagi amarah  Abu Jahal.Yasir siapa yang mengajak kamu menuturkan kata-kata seperti itu?” hardik Abu Jahal.

“Muhammad!” jawab Yasir tanpa berasa takut.

“Apakah kamu sudah menjadi pengikut Muhammad?” bentak Abu Jahal keras. Terpancar kemarahan pada sinar matanya

“Wahai tuan, Muhammad itu seorang Rasul. Dia menyeru kita melakukan kebaikan serta melarang kita melakukan perkara yang keji. Apakah salah jika kami menjadi pengikutnya? Tanya Yasir pula tanpa takut. Dia sudah bersedia menerima apa saja hukuman dari Abu Jahal.

“Berani kamu menghianati aku? Aku akan bunuh kamu? Teriak Abu Jahal seperti orang gila.Abu Jahal berasa marah apabila mendapat tahu Yasir dan isterinya Sumaiyah serta anak mereka Amar dan Abdullah sudah memeluk Islam. Selama ini dia begitu lantang mempengaruhi penduduk makkah supaya tidak terpengaruh dengan dakwah Muhammad tetapi  hambanya sendiri menjadi pengikut Muhammad, dia benar benar naik pitam.Kami ini budak tuan, karena itu tuan boleh apa saja berbuat pada kami, tetapi percayalah, ada yang lebih berkuasa daripada tuan. Dia Allah yang menjadikan alam ini. Allah yang maha berkuasa. Dia yang mematikan dan menghidupkan kita,” begitu lancar lidah Yasir menuturkan kata katanya.

“Diam, aku tak mau dengar kata kata itu lagi! Hardik Abu Jahal.Namun, Yasir, Sumaiyah, Amar dan Abdullah langsung tidak menunjukkan rasa takut. Mulut mereka berkumat kamit menyebut nama Allah. Lidah mereka basah dengan zikrullah.

“Ikat tangan dan kaki mereka! Perintah Abu Jahal.Perintah itu segera dituruti. Keempat manusia itu diikat tetapi mereka sedikitpun tidak meronta. Mereka seolah olah membiarkan apa saja yang akan dilakukan oleh Abu Jahal. Mereka hanya berserah kepada Allah SWT.Sesudah diikat, mereka diseret ke tengah padang pasir yang panas membara. Orang ramai keluar melihat apa yang dilakukan oleh Abu Jahal pada hamba-hambanya. Mereka menyokong tindakan itu apabila mendapat tahu Yasir dan keluarganya sudah manjadi pengikut Muhammad.

“Mereka yang menjadi pengikut Muhammad memang selayak di siksa. Tuan mesti menjadi contoh kepada orang lain,” kata Utbah yang sengaja menambahkan lagi amarah Abu JahalYasir, Sumayah, Amar dan Abdullah di jemur di bawah terik matahari. Mereka di baringkan di atas pasir dengan tangan dan kaki diikat. Abu Jahal terus mencaci maki dengan kata-kata kasar, tapi amar dan keluarga tetap bertahan.

“Aku akan biarkan kamu terjemur hingga mati kekeringan!”teriak Abu Jahal

“Kami cuma sekejap saja di bakar cahaya matahari. Tetapi kamu akan selamanya di bakar api neraka,” kata Yasir pula.Kata-kata itu membuat tubuh Abu Jahal menggeletar karena terlalu marah. Dia menendang tubuh Yasir bagi melepaskan amarahnya. Namun, Yasir tetap bertahan tanpa merayu belas kasihan.

“Wahai tuan, nampaknya cahaya matahari tidak menyakitkan Yasir dan ahli keluarganya. Kita perlu fikirkan cara lain,” hasut Utbah.

“Berikan aku pedang. Aku pancung lehernya!” teriak Abu Jahal.Abu Lahab yang turut berada di situ segera menyaut ”Sebaiknya kamu paksa dia kembali ke agama asal kita. Itu lebih baik daripada membunuh.”

“Benar kata Abdul uzza.Kamu lakukan sesuatu yang bisa menyakitkan mereka supaya meninggalkan ajaran Muhammad,” kata Umayyah pula.Wahai Utbah, pergi ambil cemeti” perintah Abu Jahal.Utbah segera berlari ke rumah Abu Jahal untuk ambil cemeti. Tidak lama kemudian, dia datang semula lalu menyerahkan kepada tuannya yang sedang menunggu.

“Aku beri kamu pilihan, jika mau selamat, kembali ke agama asal kita. Tetapi jika kamu bandel, pecut ini akan aku sabet ke tubuh kamu hingga kulit kulit badan kamu tersayat dari isi. Kemudian, aku kan cabut nyawa kamu sedikit demi sedikit, “ teriak Abu Jahal.Kami lebih rela mati daripada berpaling dari pada ajaran Muhammad. Tuan boleh berbuat apa saja pada tubuh kami tetapi tidak dapat memaksa hati dan keyakinan kami. Sesungguhnya Allah maha kuasa, Allah menentukan ajal dan maut kami ! bukan kamu, wahai Abu Jahal,” jawab Yasir. Abu Jahal pun menyabet ke tubuh Yasir, dia tiada berhenti menyiksa hingga badan Yasir luka berdarah. Tetapi Yasir terus bertahan sambil menyebut nama Allah, sebutan nama Allah berulang kali itu seperti kuasa ajaib yang dapat menahan kesakitannya.Kemudian , Abu Jahal beralih kepada Sumaiyah pula. Dia menyabet tubuh perempuan yang solehah itu dengan pecut sekuat tenaganya. Sumaiyah juga seperti suaminya untuk terus bertahan sambil menyebut nama Allah. Pakaiannya koyak terobek, kulit belakangnya mengelupas akibat terkena sabetan pecut, namun imannya tetap kokoh.Jika kamu tetap membangkang, aku akan siksa anak anak kamu pula ! bentak Abu Jahal seperti orang kehilangan akal.

“Bersabarlah wahai ayah dan ibu. Kami juga tidak akan meninggalkan keyakinan kita,” kata Amar pula.

“Jika ayah dan ibu sanggup menerima siksaan ini, saya juga sanggup menerimanya,” kata Abdullah juga.Orang ramai disekitarnya kagum dengan ketabahan hati Yasir dan keluarganya. Mereka mulai memikirkan apakah rahasia yang menyebabkan mereka sanggup menerima siksaan yang dasyat itu. Ada diantara mereka mendapat hidayah lalu mau menjadi pengikut Rasulullah. Namun, lebih ramai yang terus ingkar.

Begitulah kisah para Syuhada di Jaman Rasulullah S.A.W , mereka rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan Agama Islam, perjuangan tersebut menjadi salah tauladan bagi ummat Islam di Dunia hingga sekarang. Salah satunya Almarhum Oppung saya Dj. Gultom (Alm). Beliau hidup sepi didalam keramaian, Dimana Ajaran Nasrani yang di kenalkan Nomensen saat itu berkembang pesat di Negeri Tapanuli.

Alangkah sedihnya beliau, dari lima (5) orang bersaudara, hanya Alm. Oppung Doli yang bertahan memeluk Agama Islam, semetara ke-4 Kakaknya satu-persatu meninggalkan Agama yang sejak lahir dipeluk dan beralih untuk memeluk Agama Nasrani. Untuk meneruskan keyakinannya, Ia memilih pahompu siampudan dari anak siangkangannya (Cucu paling bontot dari Anak Pertamanya) Saladin Gultom.Anak bontot dari Bpk. Saladin Gultom yang lahir tepat pada hari Jum’at 04 Agustus 1989 silam ini, diminta khusus oleh Alm. Dj Gultom untuk pemberian namanya, dan Bpk. S Gultom-pun meng-iya-kannya. Sehari, dua hari beliau membaca dan selalu mencari nama apa yang bagus untuk cucu kesayangannya (Aku), Namun belum juga menemukannya, dan pada hari ke-3, akhirnya beliau menemukan Nama yang pas dan sesuai dengan keinginannya, lalu menawarkan kepada sang Anak, dan Menantunya atau Ayah dan Ibu saya, dan semua terlihat sepakat.
Apakah nama untuk si Ucok yang diharapkan sang Kakek untuk mempertahankan Keyakinannya tersebut? Semua keluarga dan masyarakat sekampung menanti pengumuman dari sang Ayah. Tiba hari ke tuju setelah lahirnya Bayi mungil tersebut, Saudara dekat maupun jauh berdatangan ke Rumah sang Oppung untuk mendegarkan langsung pengumuman dari Ayah sang Bayi.  Dengan Lantang dan penuh kebahagiaan Sang ayah memberitahu Nama yang di Sumbangkan Alm. Dj Gultom kepada sanak saudara.

“Sai goar si Pajou-jou on ma on Amang-Inang, sai Anggiat boi si Uccok on Balga magodang jala boi palas hon Roha ni Amang-Inang na, songoni nang harapan ni Oppungna, Op. Rapi Gultom, Iya Goarna amang-inang Si SYUHADA GULTOM ma, sian Oppung Doli na doi, tolu ari ma oppung na mangaririt I sian Al-Qur’an. (Semoga menjadi nama panggilan dan menjadi harapan ke dua orangtuanya, Oppungnya, dan Keluarga. Kalau namanya bapak2-ibuk2 semua, SYUHADA GULTOM, nama ini dicari oleh kakeknya selama 3 hari dari Al-Qur’an.)

Tepat hari ini, Alhamdulillah Syuhada Gultom(aku) telah menginjak Usia ke 24 Tahun, namun selama ini masih banyak kekurangan didalam keseharianku, banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang tidak begitu penting, dan masih banyak pula kekurangan-kekurangan lain yang secepatnya harus di rubah. Sesuai arti nama ku Syuhada Gultom ( Rela mati demi memperjuangkan Agama Islam) bukan hanya Agama Islam, dewasa ini kata Syuhada sering disebutkan untuk para pejuang yang benar-benar Total dalam memperjuangkan sesuatu, baik Agama, Negara ataupun keluarganya. Untuk itu aku berjanji pada diriku sendiri sebagai kado ulang tahunku Merestorasi Namaku kepada Arti yang sesungguhnya, menjadi  PEJUANG, menjadi manusia yang lebih Dewasa lagi, manusia yang lebih baik dan sukses yang ditemani dengan kerendahan Hati. Terlebih ketaatanku kepadaNya. Amiinn

Terimakasih Ya Allah atas BerkahMu, terimakasih kepada Ibu yang mengandung dan melahirkan ku, Ayah yang mengasuh dan menafkahiku sejak Bayi,  untuk Alm. Oppung Doli yang memberi nama ku, Terimakasih untuk semua Abang dan Kaka ku, Oppung boru dan semua keluarga ku. Terimakasih sahabat2 serta keluarga ku di Liga Mahasiswa NasDem dan Populis Institute yang di Komandan i Willy Aditya dan rekan2, serta semua teman2ku sejak kecil hingga sekarang atas Didikan, masukan, pelajaran, serta pituah-pituah yang menjadi modal hidupku untuk berjuang dan selalu berjuang untuk kepentingan orang2 banyak.


 “HAPPY BIRTH DAY TO ME, AKU BERJANJI UNTUK Me-RESTORASI NAMA KU, SYUHADA BUKAN HANYA SEKEDAR NAMA, TAPI HARI INI DAN SETERUSNYA AKAN MENJADI NAMA SERTA KARAKTER KU”
 
_THANKS GOD_

Sabtu, 02 Maret 2013

Ketika “Sang Dewa Cinta” Menghipnotis


Oleh : Syuhada Gultom


Konser tunggal Ari Lasso, Sabtu (23/2) malam, menjadi bukti jika alumni band Dewa 19 ini memang layak diperhitungkan sebagai penyanyi solo papan atas di Indonesia. Dalam pertunjukan bertajuk “Sang Dewa Cinta” ini, Ari benar-benar mampu menghipnotis penonton yang memenuhi Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Jakarta.
Konser dibuka dengan penampilan Magenta Orchestra pimpinan Andy Rianto yang memang menjadi band pengiring. Selanjutnya Rahasia Perempuan menjadi lagu perdana yang dilantunkan penyanyi asal Madiun ini. Sorak-sorai penonton menyambut Ari yang malam itu memakai setelan jas warna hitam.
Ari tak sendirian menghibur penonton pada malam Minggu itu. Dia juga menggandeng beberapa penyanyi solo lain. Bersama Bunga Citra Lestari, penyanyi yang telah menelurkan enam album termasuk kompilasi terbaik ini, menyanyikan dua lagu:  Karena Aku Telah Denganmu dan Aku dan Dirimu.  
Dua penyanyi wanita lain yang juga diajak berduet malam itu adalah Melly Goeslaw dan Titi DJ. Bersama Melly, Ari menyanyikan lagu mereka Jika, sedangkan bareng Titi DJ membawakan Tak Ada Cinta yang Lain, lagu Ari saat masih bergabung dengan Dewa 19, dan pernah dinyanyikan Titi dalam album solonya.
“Titi DJ itu idola saya. Darinya saya belajar bagaimana tampil hebat di atas panggung,” kata Ari mengomentari duetnya dengan mantan istri Indra Lesmana itu.
Ada sebuah kejutan untuk Ari ketika dua putranya, Audra (10 tahun) dan Abraham (8 tahun), naik ke panggung dan menyanyikan Misteri Ilahi.  Tak ayal, lulusan SMAN 2 Surabaya itu menitikkan air mata haru.
Ribuan penonton konser tunggal ini juga dikejutkan dengan reuni personel Dewa 19 formasi awal yang tampil memeriahkan show ini. Mereka yang hadir adalah Ahmad Dani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Erwin Prasetya (bass), dan Wawan Juniarto (drum). Kerinduan Baladewa terobati saat lagu Kangen dinyanyikan. Inilah lagu yang mengangkat Dewa 19 ke puncak belantika musik Indonesia tahun 1992 silam.
“Atas seizin Dhani, Dewa 19 hadir di sini dengan formasi 19 tahun lalu,” kata Ari. Ini benar-benar kejutan karena beredar kabar kalau Dhani dan Erwin selalu tak akur. Usai membawakan lagu tersebut, Ari mengajak keempat rekannya ke depan panggung dan memberi hormat kepada penonton. Seluruh penonton pun sontak berdiri sambil memberikan tepuk tangan meriah.
Konser tunggal ini digelar dalam rangka menyambut ulang tahun ke-40 dan 20 tahun Ari berkarier di dunia musik Tanah Air. Ari pun tampak terharu dengan padatnya penonton yang sangat antusias menyaksikan konser tunggalnya itu.
Berulang kali ia mengucapkan terima kasih kepada penonton. Namun di tengah-tengah kebahagiaannya tersebut, dia sempat menyanyikan lagu Tanah Airku Indonesia karena sebagai penghormatan untuk negara dan bangsa Indonesia.
Total dia membawakan 31 lagu dalam tiga jam penampilannya. Lagu-lagu hitsnya seperti Tulus, Cintaiku Sepenuh Hati, Cinta Sejati, Penjaga Hati, Patah Hati, Lirih, dan Cinta Sejati pun bergema dalam konser ini. Tiket yang cukup mahal, termurah Rp 400 ribu dan termahal Rp 2,8 juta terbayar oleh penampilan memuaskan yang ditunjukkan Ari. “Sang Dewa Cinta” memang benar-benar telah menghipnotis malam itu. ***

Banjir Surut Penyakit Timbul

Oleh:  Syuhada Gultom

Banjir seringkali disusul merebaknya wabah penyakit. Namun bukan berarti tak bisa dihindari.
Banjir besar yang melanda Jakarta pada pertengahan Januari tahun ini, memicu dampak yang memprihatinkan terhadap pelbagai aspek kehidupan manusia di kota metropolitan itu. Tentu saja salah satunya adalah gangguan kesehatan.
Hal ini sangat dirasakan Mina, salah seorang yang mengantri resep di tempat praktek dokter umum di kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Kebon Baru yang tak jauh dari pinggir kali Ciliwung, termasuk daerah langganan banjir. Selain Mina, terlihat puluhan pasien lainnya yang sedang menunggu giliran.
Mina mengeluhkan kondisi anaknya yang masih berusia 2 tahun. Setelah beberapa hari banjir mulai surut, kesehatan balitanya makin memburuk. “Rumah saya hampir seminggu digenangi air, mungkin karena hawa banjir ini anak saya jatuh sakit,” ujarnya kepada Jakarta Baru, Senin pekan lalu. Kendati kata dokter anaknya mengidap penyakit yang tergolong ringan, Mina mengungkapkan rata-rata warga di sana menderita diare.
Wabah penyakit yang timbul karena banjir ini diamini oleh dokter Achmad Besar Noor, di tempat Mina berobat. Achmad mengatakan, sejak banjir, pasien yang datang meningkat jumlahnya dua kali lipat. “Biasanya pasien yang berobat kesini sekitar 40 sampai 50 pasien per harinya, tetapi pasca banjir, pasien kami mencapai 90 hingga 100 orang,” tuturnya.
Demi situasi yang tak normal itu, Achmad menyediakan waktu kunjungan berobat lebih lama dari biasanya. Akibat pasien terus berdatangan, tempat prakteknya bahkan dibuka sampai dini hari. Umumnya, lanjut Achmad, jenis penyakit yang muncul karena banjir adalah diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), ISPA (infeksi saluran nafas atas), gatal-gatal, cacingan, dan berbagai penyakit penyerta lainnya. Apalagi, stress karena banjir, juga dapat memicu daya tahan tubuh terhadap penyakit makin menurun.
Uniknya, sebagian besar pasien yang terjangkiti penyakit justru berasal dari kalangan dewasa. Menurut Achmad ini rentan terjadi, mengingat orang dewasa cendrung melakukan kontak langsung dengan kotornya air banjir. Untuk itu, Achmad menyarankan, jika tidak benar-benar terpaksa, usahakan sebisa mungkin tak terkena air banjir tersebut. “Hindari air banjir, cepatlah mengungsi ke tempat yang lebih aman!” pungkasnya.

Boks
Tips agar terhindar dari penyakit akibat banjir.
Ø  Untuk sementara, sebaiknya tidak mengosumsi air sumur dan air keran, bahkan untuk sikat gigi, karena rentan terkontaminasi. Gunakanlah air kemasan.
Ø  Hindarkan anak-anak bermain di daerah banjir.
Ø  Setelah banjir benar-benar surut, bersihkan lantai, dinding rumah, WC, bak mandi,  terlebih dahulu dengan cairan disinfektan. Contohnya, Dettol.
Ø  Usahakan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik sehabis melakukan kegiatan bersih - bersih rumah
Ø  Waspadalah terhadap benda-benda di dalam rumah yang terbuat dari bahan dasar kain, karena potensial jadi sumber tumbuhnya bakteri dan jamur yang khas karena banjir. Jika tidak diperlukan, sebaiknya dibuang saja.
Ø  Tutup dan simpanlah makanan di tempat yang aman, dari kemungkinan disentuh binatang penyebar penyakit karena air, seperti tikus dan lalat.
Ø  Selalu gunakan lotion anti nyamuk ketika malam tiba. Lotion nyamuk juga baik dipakai di siang hari ketika berada di rumah. Banjir yang datang membawa lumpur dan tumpukan sampah menjadi habitat bagi nyamuk demam berdarah atau malaria. Gunakan pula obat nyamuk, baik dari jenis spray, bakar, maupun elektrik.
Ø  Jika di daerah Anda masih tergenang air yang tidak terlalu tinggi, usahakan saat beraktivitas selalu menggunakan sepatu boots karet setinggi lutut. Ini untuk menghindari kontak langsung kaki dengan air banjir yang sudah barang tentu kotor.

Rejeki Pasar Atap Langit

Oleh: Syuhada Gultom

Berdagang sampai subuh. Meski beralas plastik, harganya menjangkau masyarakat.
Di kota besar Jakarta, sudah jadi pemandangan biasa, jika pedagang-pedagang kaki lima menggelar dagangannya di pinggir jalan. Dan, juga bukan hal yang aneh, jika mereka tak sepi dari pembeli. Kejadian serupa ini pun dapat dijumpai, di jalan Bekasi Barat Raya, sekitar 200 meter dari Stasiun Jatinegara, ke arah Pondok Kopi.
Mereka adalah para pedagang Hand phone second. Cukup dengan menggelar tikar plastik, sambil lesehan di atas trotoar, mereka sudah siap bertransaksi. Beraneka ragam jenis hape berikut aksesoris dan perlengkapannya, terhampar di sana. Bedanya, barisan pedagang ini, hanya dapat ditemui mulai dari Jam 5 sore hingga larut malam. “kita jualan di sini bahkan sampai subuh, mas,” ucap Muhammad Amin, salah seorang dari mereka.
Kepada Jakarta Baru, Senin, pekan lalu, Amin mengatakan sudah lama berjualan di sana. Ia mengambil tempat paling ujung, di bawah fly over. Berdagang di tempat itu, lanjut Amin, bisa tergantung cuaca. “Kalau hujan datang, kebanyakan gak bisa dagang, karena atapnya langit,” ujarnya bergurau. Tapi, jika cuaca cerah, bisa sampai 200-an pedagang yang menjajakan barangnya.
Awalnya, Amin mengaku tak punya pilihan lain, sehingga menekuni pekerjaan seperti itu. Rupanya, setelah menjalani sekian waktu, ia merasa betah dan nyaman berjualan hand phone di “pasar lesehan” itu. Pasalnya, “nggak ada kericuhan, nggak ada preman-preman yang mengganggu kami mencari nafkah di sini,” paparnya.
Ditemui tak jauh dari pasar, Hery yang dianggap para pedagang sebagai perintis pasar, membenarkan situasi dagang di sana yang relatif aman. Mereka, ungkap hery, hanya perlu merogoh kocek Rp. 2.000 per harinya untuk biaya listrik. “itu pun sudah termasuk biaya keamanan, tak ada pungutan lain,” terang Hery meyakinkan.
Alhasil, para pedagang bisa bertahan cukup lama. Kendati barang dagangan serupa juga banyak dijual di Mall, mau pun pasar permanen lainnya. Eko Julianto, seorang mahasiswa yang kerap belanja di sana, mengungkapkan miringnya pasaran harga. Hand phone second Blackberry Onxy 1, misalnya, bisa didapatkan dengan harga 30 % persen lebih murah ketimbang belanja di Mall. Bahkan, charge Blackberry bisa laku separuh harga Mall, untuk tipe yang sama. “Wajar rame, harganya terjangkau,” kata eko.
Jadi, tak heran, jika omzet pedagang hand phone seperti Amin, bisa mencapai Rp. 700.000 per hari. Namun, ada kecendrungan unik para konsumen di pasar itu. Dari awal sampai pertengahan bulan, kebanyakan datang untuk membeli. Selepas itu, kebanyakan datang untuk menjual hand phone-nya. “Maklum, tanggal tua, mungkin butuh uang, suka gonta ganti hape mereka,” Lontar herry tertawa. 

Selasa, 18 Desember 2012

Dies Natalis Liga Mahasiswa NasDem

SETAHUN SUDAH KU BERJUANG BERSAMA LMN

Oleh : Syuhada Gultom


Setahun sudah menjalani hari-hari dengan penuh semangat, ntah apa yang mendorongnya, ntah siapa org di belakangnya, ntah bagaimana caranya tetap setia berjuang, ntah kenapa ia korbankan org2 yg ia sayang, ntah makhluk apa yang selalu bersamanya, aku heran, banyak org yg mencela mereka yang tergabung di dalamnya, menghinanya, mengejeknya, mengucilkannya, menyingkirkannya bahkan menyebut mereka sebagai anak haram zaman, tapi tak sedikitpun semangat mereka luntur..... Hey anak haram zaman! Biarlah haram bagi zamannya, tp tidak bagi Negeri tercinta. Teruslah berjuang sahabatku kader2 Restorasi.


Pintaku ya Allah, Cabut saja nyawa kami dengan izinMu
Jika kami tak berbuat apapun, dan menjadikan Negeri ini gagal #SP

Selamat Ulang tahun Liga Mahasiswa NasDem, jadilah tulang punggung gerakan perubahan Restorasi Indonesia yang kita cintai ini "Kembalikan Kithon Gerakan Mahasiswa"

09 November 2012

Membangun Pola Follower Leadership




Oleh : Syuhada Gultom

Jika bicara tentang pemimpin (leadership), asumsinya adalah keberadaan seseorang yang membawahi sebuah Organisasi, baik dalam Negara, Agama, Perusahaan, Adat, ataupun memimpin suatu wilayah tertentu.  Apa yang mengantarkan Seseorang dikatakan sebagai seorang Pemimpin yang otentik? Tentu kita pahami bahwa ada proses yang harus di lalui pemimpin tersebut.

Namun, proses seperti apa yang di maksud dalam pencapaian karir yang menanjak ini? Apakah posisi ini dapat di raih ketika seseorang mempunyai wajah yang paras dan tampan? Atau seseorang mempunyai tanah yang luas dan memiliki kerbau yang banyak? Dan atau seseorang yang mempunyai kelebihan dalam bela diri semata? Ohh… tidak! Tentunya Posisi yang menanjak ini dicapai melalui proses atau pengembaraan. Dalam mengembara, seorang leader atau  pemimpin harus mempunyai prestasi dan berhasil di berbagai macam perjuangan, Pemimpin harus berdiri  sama dan senasib dengan para pengikutnya (follower), pemimpin selalu berfikir dan bertindak untuk mewujudkan  “kepentingan bersama” yang dibekali  gagasan–gagasan progresif dan mempunyai nilai positif yang mampu menaklukkan fikiran pengikutnya, tanpa harus memobilisasi massa atau membujuk orang untuk mengikutinya.

Berkaca Pada Tjokroaminoto dan Muridnya Bung Karno

Indonesia pernah mempunyai follower leadership, sedikit mengutip dari “tempo interaktif SELUSUR”Haji Oemar Said Tjokroaminoto, yang mana Bapak politik umat Nasional ini adalah pemimpin besar Sarekat Islam (SI) yang paling terkemuka. Sebagai seorang pejuang pergerakan yang memegang tampuk kepemimpinan Central Sarekat Islam (CSI). Putra kelahiran Bakur, sebuah desa di Madiun, pada 16 Agustus 1882 ini tidak sebatas Pemimpin terkemuka Sarekat Islam, melainkan menjadi guru bagi para Pemimpin-pemimpin Bangsa kita, diantaranya Presiden RI Pertama Soekarno dan Semaoen , pendiri Partai Komunis Indonesia. Soekarno pernah tinggal di salah satu kamar berlangit-langit rendah di loteng.

Tjokroaminoto memang membuka pintu rumahnya untuk orang-orang muda yang tertarik pada pemikiran politiknya. Salah satunya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, yang pindah ke Surabaya pada 1923, selulus dari Europeesche Lagere School-sekolah dasar Eropa khusus untuk kalangan Eropa dan yang berdarah Indo-Eropa.
Kehidupan Tjokroaminoto pada masa itu sangat sederhana dan patut untuk di jadikan sebagai panutan bagi pemimpin masa kini, dalam memimpin sebuah Negara atau Organisasi yang ada masa kini. kehidupan seperti beliau sangat sulit untuk menemukan orang yang meniru cara memimpin dan dan cara memperjuangkan sebuah Partai Islam pada masa lampau.

Presiden RI pertama Soekarno  yang  juga salah satu murid dari Tjokroaminoto. Juga termasuk Follower leadership, dimana di setiap  sang Proklamator ini  ber-Pidato, Berjuta-juta Rakyatnya datang untuk mendengarkan tanpa ada unsur Paksa atau bujukan, Masyarakat datang dengan kesadaran bahwa betapa Pentingnya mendengarkan Pidato Bung Karno ( panggilan akrab ) dan mengikuti apa-apa saja yang di Gagas oleh Putra sang fajar ini.

Adanya Jalan Pintas untuk Berkuasa

Tanpa mengindahkan apa itu pengembaraan atau proses dalam mencetak watak seorang pemimpin yang otentik. Dewasa ini, banyak orang yang kehausan kekuasaan, mendefenisikan bahwa memimpin adalah suatu kehormatan belaka, apapun dilakukan demi tercapainya keinginannya, tanpa memikirkan betapa besar tanggung jawabnya. Para Kapitalis yang punya kekuatan materil yang kuat dan Popularitas yang tinggi dapat memanfatkan orang-orang yang bekerja sbagai konsultan politik. “wani piro”  istilah ini seolah-olah menjadi kebudayaan dalam merebut kekuasaan, dimana jika seorang kandidat yang menginginkan suatu Kekuasaan, maka Konsultan politik dapat bekerja untuk memenangkannya, hal ini juga dimuluskan oleh Pemilih yang pragmatis, dimana mereka juga kebingungan memilih satu dari banyaknya kandidat yang memang tidak jauh berbeda dari kandidat satu dan kandidat lainnya.

Otentik berarti tidak palsu, tidak meniru, jenuin, orisinil, asli, valid, real. Jadi, Pemimpin yang otentik ialah, sebagaimana dijelaskan Husain Heriyanto, ‘ Manusia otentik adalah manusia yang menjadi diri sendiri bukan orang jiplakan, bukan orang tiruan, Pemimpin otentik adalah pemimpin yang mempunyai sikap dan pendirian sendiri. Otonom, berdasarkan kesadaran hati nuraninya. Bukan hanya bisa membeo, atau ikut mode, pendapat umum, atau hanya mengandalkan Konsultan Politik

Seharusnya Seorang Leader harus mampu menarik pengikutnya dengan gagasan-gagasan maju dan Frogresif, yang mungkin dituangkan dalam tulisan-tulisan kritis, kegiatan-kegiatan sosial, dan berbagai media lainnya tanpa tergantung kepada Konsultan politik.

Syuhada Gultom (Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem)