Sabtu, 02 Maret 2013

Banjir Surut Penyakit Timbul

Oleh:  Syuhada Gultom

Banjir seringkali disusul merebaknya wabah penyakit. Namun bukan berarti tak bisa dihindari.
Banjir besar yang melanda Jakarta pada pertengahan Januari tahun ini, memicu dampak yang memprihatinkan terhadap pelbagai aspek kehidupan manusia di kota metropolitan itu. Tentu saja salah satunya adalah gangguan kesehatan.
Hal ini sangat dirasakan Mina, salah seorang yang mengantri resep di tempat praktek dokter umum di kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Kebon Baru yang tak jauh dari pinggir kali Ciliwung, termasuk daerah langganan banjir. Selain Mina, terlihat puluhan pasien lainnya yang sedang menunggu giliran.
Mina mengeluhkan kondisi anaknya yang masih berusia 2 tahun. Setelah beberapa hari banjir mulai surut, kesehatan balitanya makin memburuk. “Rumah saya hampir seminggu digenangi air, mungkin karena hawa banjir ini anak saya jatuh sakit,” ujarnya kepada Jakarta Baru, Senin pekan lalu. Kendati kata dokter anaknya mengidap penyakit yang tergolong ringan, Mina mengungkapkan rata-rata warga di sana menderita diare.
Wabah penyakit yang timbul karena banjir ini diamini oleh dokter Achmad Besar Noor, di tempat Mina berobat. Achmad mengatakan, sejak banjir, pasien yang datang meningkat jumlahnya dua kali lipat. “Biasanya pasien yang berobat kesini sekitar 40 sampai 50 pasien per harinya, tetapi pasca banjir, pasien kami mencapai 90 hingga 100 orang,” tuturnya.
Demi situasi yang tak normal itu, Achmad menyediakan waktu kunjungan berobat lebih lama dari biasanya. Akibat pasien terus berdatangan, tempat prakteknya bahkan dibuka sampai dini hari. Umumnya, lanjut Achmad, jenis penyakit yang muncul karena banjir adalah diare, DBD (Demam Berdarah Dengue), ISPA (infeksi saluran nafas atas), gatal-gatal, cacingan, dan berbagai penyakit penyerta lainnya. Apalagi, stress karena banjir, juga dapat memicu daya tahan tubuh terhadap penyakit makin menurun.
Uniknya, sebagian besar pasien yang terjangkiti penyakit justru berasal dari kalangan dewasa. Menurut Achmad ini rentan terjadi, mengingat orang dewasa cendrung melakukan kontak langsung dengan kotornya air banjir. Untuk itu, Achmad menyarankan, jika tidak benar-benar terpaksa, usahakan sebisa mungkin tak terkena air banjir tersebut. “Hindari air banjir, cepatlah mengungsi ke tempat yang lebih aman!” pungkasnya.

Boks
Tips agar terhindar dari penyakit akibat banjir.
Ø  Untuk sementara, sebaiknya tidak mengosumsi air sumur dan air keran, bahkan untuk sikat gigi, karena rentan terkontaminasi. Gunakanlah air kemasan.
Ø  Hindarkan anak-anak bermain di daerah banjir.
Ø  Setelah banjir benar-benar surut, bersihkan lantai, dinding rumah, WC, bak mandi,  terlebih dahulu dengan cairan disinfektan. Contohnya, Dettol.
Ø  Usahakan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik sehabis melakukan kegiatan bersih - bersih rumah
Ø  Waspadalah terhadap benda-benda di dalam rumah yang terbuat dari bahan dasar kain, karena potensial jadi sumber tumbuhnya bakteri dan jamur yang khas karena banjir. Jika tidak diperlukan, sebaiknya dibuang saja.
Ø  Tutup dan simpanlah makanan di tempat yang aman, dari kemungkinan disentuh binatang penyebar penyakit karena air, seperti tikus dan lalat.
Ø  Selalu gunakan lotion anti nyamuk ketika malam tiba. Lotion nyamuk juga baik dipakai di siang hari ketika berada di rumah. Banjir yang datang membawa lumpur dan tumpukan sampah menjadi habitat bagi nyamuk demam berdarah atau malaria. Gunakan pula obat nyamuk, baik dari jenis spray, bakar, maupun elektrik.
Ø  Jika di daerah Anda masih tergenang air yang tidak terlalu tinggi, usahakan saat beraktivitas selalu menggunakan sepatu boots karet setinggi lutut. Ini untuk menghindari kontak langsung kaki dengan air banjir yang sudah barang tentu kotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar